*) sejenak mao menari di atas keyboard dan berimajinasi. Cerita ini fiksi belaka dan di ilhami oleh beberapa kejadian sehari hari.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Summer si anak 5 tahun yang orang kenal bisu itu, tertegun mengamati dari balik jendela rumahnya. Dari balik gordin dia mengamati bagai mana kucing liar itu disiksa oleh tetangga nya. Sekiranya apa yang Summer rasakan saat memperhatikan kejadian itu ya? Apa memang dia mengerti apa yang dia lihat? Dia tak pernah berbicara.. eh.. bersuara pun tidak. Banyak orang dalam keluarganya menganggap bahwa dia memiliki kekurangan dalam perkembangannya. Tapi tidak untuk Bunda. Bunda Summer selalu yakin Summer adalah anak spesial titipan Tuhan yang paling berharga.
'Bunda yakin Summer akan mulai berbicara pada Bunda, ketika Summer siap!'
Summer terhenyak dari pandangannya ke luar jendela, dan memperhatikan Bunda.
Summer memegang rok nya. Menunjuk rok nya dengan bahasa tubuh yang Bundanya pahami.
'Ohhh.. pipis ya nak? OK sekalian mandi ya.. dah jam 4. Bunda (sambil menunjuk dada bunda) bantu ya.'
Ini cara Bunda selalu untuk mengenalkan cara berbicara.. dengan berbicara sejelas mungkin dan menunjuk. Rindu rasanya untuk mendengarkan 1 kata kecil 'Bundaaaa' 'Bun bun..'
2 minggu lepas itu
Summer bersama Bundanya di dapur.. Memang anak kecil selalu bersemangat akan dunia sekitar nya yang baru. Sore itu Summer membuka laci tempat penyimpanan piring. Bunda yang sedang mencuci piring hanya mengamati dari kejauhan. Biasaa.. Bunda selalu mengamati anak nya diam diam, untuk memberi ruang imajinasi dan memastikan kalau itu aman untuk Summer.
Tangan kecil itu tiba tiba tergelincir saat memegang piring. Sebelum piring itu mendarat di lantai... 'AAAAAAAHHH' Suara Summer yang terkejut kemudian di lanjutkan dengan bunyi 'Prang!!!!' piring pecah. Bunda lari memeluk Summer. Beliau terkejut.. Bukan karena piring... Bukan karena piring pecah mampu melukai Summer.. (yeah at least itu perihal kedua yang ada di pikirannya) Yang utama adalah... Summer mampu bilang 'AHHHHH'. Bunda peluk Summer erat erat.. yang dalam pelukannya Summer menangis terisak karena dia merasa terkejut dan bersalah.
Selepas membersihkan beling yang tercecer, Bunda mendapati lutut nya bersimbah darah.. karena saat dia bersimpuh memeluk Summer dia terkena beling yang tajam itu. Tak sakit karena terlampaui oleh bahagianya mendengar suara pertama Summer.. Summer melirik lutut Bunda.. Merasa bersalah dan menahan tangisan.. 'Bunda (sambil menujuk dada bunda) gapapa Summer.'
Summer mendekati Bunda, menyentuh dada Bunda... dan 'Ndaa..' Ucap Summer.
'Ia.. ini Bunda' sambil memegang tangan Summer di dadanya. Sambil terus mengulang 'Bunda ... Bunda... Bunda nya Summer'.
Summer pun membalas 'Un..Da'
Bunda menangis.. memeluk Summer. Bukan karena piring yang pecah itu harganya mahal. Bukan karena lututnya yang sakit.. Tapi ini lah moment yang dia tunggu tunggu.
Memang bukan hal yang wajar anak 5 tahun belum pernah mengucapkan apa apa. Meski semua orang mendesak Bunda untuk bawa Summer ke Psikolog perkembangan anak, Bunda memilih menanti saja dan percaya sama Summer. Beliau menghindari kalau kalau Summer stress dengan sejumlah evaluasi yang Psikolog akan ajukan pada buah hati nya.
Dalam 3 bulan ini Summer menujukan perkembangan pesat dalam kemampuannya berbicara. Kosakatanya meliputi: Bunda, Papa, Makan, Minum, Buku, Miyaw(kucing), Kerja, Pulang, Pipis, Mandi, Handphone, dan banyak kosakata umum lainnya.
'Papa.. Pulang ?' ucap Summer
'Kapan Papa Pulang? Sekarang dah jam 4, sebentar lagi Papa akan pulang sayang' Ujar Bunda.
Keluarga ini sudah semakin lengkap kebahagiannya.. Summer sudah bisa berkata kata... Memang Bunda dan papa memulai keluarga ini dengan saat sederhana. Semua itu dikarenakan mereka menikah ketika papa masih dalam bangku kuliah. Bunda yang lebih tua 9tahun dari papa, mendapatkan Summer saat papa mulai bekerja. Bunda fulltime jaga Summer. Meski memang jauh dari gemerlap kehidupan keluarga kecil ini boleh dianggap sempurna sekarang.. Setidaknya itulah yang Bunda dan Summer rasakan saat ini. Papa berjuang keras meniti karir.. maklum.. awal karir mulai dari 0 dan dengan tanggungan keluarga.. mungkin ini yang membuat Papa berkonsentrasi penuh dalam karir nya.
Besok Summer ulangtahun yang ke 6. Bunda berencana untuk mensyukuri segala berkat di tahun ini dengan lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya. Summer dah bisa ngomong gitu loh. Summer berlarian dengan beberapa anak kecil sepupu dan tetangga sekitar rumah di ruang tengah. Suasana rumah meriah dengan badut , berlimpah makanan dan kue ulangtahun strowberry khusus kesenangan Summer. Sesaat sebelum acara puncak tiup lilin, Papa memanggil Summer. 'Summer sayang sini beri salam dengan Tante Indri dan Om Rudi.'
Summer setengah berlari, kemudian berjalan pelan dengan mata fokus pada Tante Indri dan Papa. Summer berceloteh didepan Bunda-Papa, dan Tante Indri-Om Rudi yang katanya "Tante Indri - Papa KISS.. Mc Donald" semua tertegun... tidak paham akan celotehan "Iah.. Tante Indri yang waktu Papa beliin aku mainan Mc Donald terus Papa KISS Tante Indri kan"
"Apaan sih kamu, ngawur" Bantah Papa.
"Kiss bibir Tante, Papa di McD" Summer menambahkan.
"Ayo mulai kita tiup lilin.. Mulai Acaranya.. semua sudah datang kan" Potong papa..
Summer berlari riang mendekati Kue Tart Favorit dia. Ini lah yang dia tunggu tunggu.
Bunda tak berapa banyak bercakap saat itu. Pelik rasa hati beliau. Berbalik dengan Papa. Kejadian kiss menurut Summer itu sudah berlangsung lama. Apalagi saat itu dia baru berumur 3 tahun, sulit mempercayai kalo Bayi kecil 3 tahun bisa menangkap arti kejadian itu dan mengingat nya kembali dalam 3 tahun selanjutnya. Berat bagi bunda untuk percaya Papa, kalau Summer hanya mengada ngada dan berimajinasi. Terlebih Papa dan Tante Indri memang kawan 1 kampus yang terlihat cukup dekat.
Selanjut nya hari hari Bunda di penuhi kecurigaan demi kecurigaan terhadap Papa.. Tapi sesaat Bunda lupa akan kejadiaan itu.. Karena Bunda kagum akan kepintaran Summer. Summer sudah bisa mengenali angka dan huruf. Bahkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris pun dia sudah bisa mengingatnya cepat.
Bunda menatap jam sesekali sambil main dengan Summer. Dalam hatinya.. 'Tak biasa Papa pulang lewat dari jam 5' jam menunjukan pukul 7 saat itu. Banyak pikiran negatif yang tidak seharusnya ada memenuhi pikiran Bunda. Ini semua di mulai saat insiden pada ulang tahun Summer.
"Papa, Please buktiin kalo pikiran negatif saya ini semua ada lah salah" tak kuasa 1 titik air mata lepas dari kendali Bunda. Tapi saat itu terlepas dari perhatian Summer. Dia sedang asik memain beberapa mainan barunya.
(bersambung)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Summer si anak 5 tahun yang orang kenal bisu itu, tertegun mengamati dari balik jendela rumahnya. Dari balik gordin dia mengamati bagai mana kucing liar itu disiksa oleh tetangga nya. Sekiranya apa yang Summer rasakan saat memperhatikan kejadian itu ya? Apa memang dia mengerti apa yang dia lihat? Dia tak pernah berbicara.. eh.. bersuara pun tidak. Banyak orang dalam keluarganya menganggap bahwa dia memiliki kekurangan dalam perkembangannya. Tapi tidak untuk Bunda. Bunda Summer selalu yakin Summer adalah anak spesial titipan Tuhan yang paling berharga.
'Bunda yakin Summer akan mulai berbicara pada Bunda, ketika Summer siap!'
Summer terhenyak dari pandangannya ke luar jendela, dan memperhatikan Bunda.
Summer memegang rok nya. Menunjuk rok nya dengan bahasa tubuh yang Bundanya pahami.
'Ohhh.. pipis ya nak? OK sekalian mandi ya.. dah jam 4. Bunda (sambil menunjuk dada bunda) bantu ya.'
Ini cara Bunda selalu untuk mengenalkan cara berbicara.. dengan berbicara sejelas mungkin dan menunjuk. Rindu rasanya untuk mendengarkan 1 kata kecil 'Bundaaaa' 'Bun bun..'
2 minggu lepas itu
Summer bersama Bundanya di dapur.. Memang anak kecil selalu bersemangat akan dunia sekitar nya yang baru. Sore itu Summer membuka laci tempat penyimpanan piring. Bunda yang sedang mencuci piring hanya mengamati dari kejauhan. Biasaa.. Bunda selalu mengamati anak nya diam diam, untuk memberi ruang imajinasi dan memastikan kalau itu aman untuk Summer.
Tangan kecil itu tiba tiba tergelincir saat memegang piring. Sebelum piring itu mendarat di lantai... 'AAAAAAAHHH' Suara Summer yang terkejut kemudian di lanjutkan dengan bunyi 'Prang!!!!' piring pecah. Bunda lari memeluk Summer. Beliau terkejut.. Bukan karena piring... Bukan karena piring pecah mampu melukai Summer.. (yeah at least itu perihal kedua yang ada di pikirannya) Yang utama adalah... Summer mampu bilang 'AHHHHH'. Bunda peluk Summer erat erat.. yang dalam pelukannya Summer menangis terisak karena dia merasa terkejut dan bersalah.
Selepas membersihkan beling yang tercecer, Bunda mendapati lutut nya bersimbah darah.. karena saat dia bersimpuh memeluk Summer dia terkena beling yang tajam itu. Tak sakit karena terlampaui oleh bahagianya mendengar suara pertama Summer.. Summer melirik lutut Bunda.. Merasa bersalah dan menahan tangisan.. 'Bunda (sambil menujuk dada bunda) gapapa Summer.'
Summer mendekati Bunda, menyentuh dada Bunda... dan 'Ndaa..' Ucap Summer.
'Ia.. ini Bunda' sambil memegang tangan Summer di dadanya. Sambil terus mengulang 'Bunda ... Bunda... Bunda nya Summer'.
Summer pun membalas 'Un..Da'
Bunda menangis.. memeluk Summer. Bukan karena piring yang pecah itu harganya mahal. Bukan karena lututnya yang sakit.. Tapi ini lah moment yang dia tunggu tunggu.
Memang bukan hal yang wajar anak 5 tahun belum pernah mengucapkan apa apa. Meski semua orang mendesak Bunda untuk bawa Summer ke Psikolog perkembangan anak, Bunda memilih menanti saja dan percaya sama Summer. Beliau menghindari kalau kalau Summer stress dengan sejumlah evaluasi yang Psikolog akan ajukan pada buah hati nya.
Dalam 3 bulan ini Summer menujukan perkembangan pesat dalam kemampuannya berbicara. Kosakatanya meliputi: Bunda, Papa, Makan, Minum, Buku, Miyaw(kucing), Kerja, Pulang, Pipis, Mandi, Handphone, dan banyak kosakata umum lainnya.
'Papa.. Pulang ?' ucap Summer
'Kapan Papa Pulang? Sekarang dah jam 4, sebentar lagi Papa akan pulang sayang' Ujar Bunda.
Keluarga ini sudah semakin lengkap kebahagiannya.. Summer sudah bisa berkata kata... Memang Bunda dan papa memulai keluarga ini dengan saat sederhana. Semua itu dikarenakan mereka menikah ketika papa masih dalam bangku kuliah. Bunda yang lebih tua 9tahun dari papa, mendapatkan Summer saat papa mulai bekerja. Bunda fulltime jaga Summer. Meski memang jauh dari gemerlap kehidupan keluarga kecil ini boleh dianggap sempurna sekarang.. Setidaknya itulah yang Bunda dan Summer rasakan saat ini. Papa berjuang keras meniti karir.. maklum.. awal karir mulai dari 0 dan dengan tanggungan keluarga.. mungkin ini yang membuat Papa berkonsentrasi penuh dalam karir nya.
Besok Summer ulangtahun yang ke 6. Bunda berencana untuk mensyukuri segala berkat di tahun ini dengan lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya. Summer dah bisa ngomong gitu loh. Summer berlarian dengan beberapa anak kecil sepupu dan tetangga sekitar rumah di ruang tengah. Suasana rumah meriah dengan badut , berlimpah makanan dan kue ulangtahun strowberry khusus kesenangan Summer. Sesaat sebelum acara puncak tiup lilin, Papa memanggil Summer. 'Summer sayang sini beri salam dengan Tante Indri dan Om Rudi.'
Summer setengah berlari, kemudian berjalan pelan dengan mata fokus pada Tante Indri dan Papa. Summer berceloteh didepan Bunda-Papa, dan Tante Indri-Om Rudi yang katanya "Tante Indri - Papa KISS.. Mc Donald" semua tertegun... tidak paham akan celotehan "Iah.. Tante Indri yang waktu Papa beliin aku mainan Mc Donald terus Papa KISS Tante Indri kan"
"Apaan sih kamu, ngawur" Bantah Papa.
"Kiss bibir Tante, Papa di McD" Summer menambahkan.
"Ayo mulai kita tiup lilin.. Mulai Acaranya.. semua sudah datang kan" Potong papa..
Summer berlari riang mendekati Kue Tart Favorit dia. Ini lah yang dia tunggu tunggu.
Bunda tak berapa banyak bercakap saat itu. Pelik rasa hati beliau. Berbalik dengan Papa. Kejadian kiss menurut Summer itu sudah berlangsung lama. Apalagi saat itu dia baru berumur 3 tahun, sulit mempercayai kalo Bayi kecil 3 tahun bisa menangkap arti kejadian itu dan mengingat nya kembali dalam 3 tahun selanjutnya. Berat bagi bunda untuk percaya Papa, kalau Summer hanya mengada ngada dan berimajinasi. Terlebih Papa dan Tante Indri memang kawan 1 kampus yang terlihat cukup dekat.
Selanjut nya hari hari Bunda di penuhi kecurigaan demi kecurigaan terhadap Papa.. Tapi sesaat Bunda lupa akan kejadiaan itu.. Karena Bunda kagum akan kepintaran Summer. Summer sudah bisa mengenali angka dan huruf. Bahkan beberapa kata dalam Bahasa Inggris pun dia sudah bisa mengingatnya cepat.
Bunda menatap jam sesekali sambil main dengan Summer. Dalam hatinya.. 'Tak biasa Papa pulang lewat dari jam 5' jam menunjukan pukul 7 saat itu. Banyak pikiran negatif yang tidak seharusnya ada memenuhi pikiran Bunda. Ini semua di mulai saat insiden pada ulang tahun Summer.
"Papa, Please buktiin kalo pikiran negatif saya ini semua ada lah salah" tak kuasa 1 titik air mata lepas dari kendali Bunda. Tapi saat itu terlepas dari perhatian Summer. Dia sedang asik memain beberapa mainan barunya.
(bersambung)
hmm, tina bahasanya banyak logat melayu. hihihi. wah si papa nyebelin bgt nyium cewe laen X(
BalasHapus